bertanding dan Relakah Anda membayar Harga
dari sebuah Kesuksesan "
Apa Anda Mau Membayar Harganya?.
Di sebuah kota sederhana Trenggalek, Indonesia, berdiri sebuah aula serbaguna yang besar, dibangun menggunakan dana pribadi VC Gita "Tobing" Hartanto, dimana ribuan pemimpi secara teratur belajar tentang kesempatan bisnis The V yang hebat. Ketika aula ini diresmikan, VC Tobing membeli sebuah mobil mewah baru untuk satu tujuan yaitu menjamu tamu kehormatannya—tidak lain dari V Managing Director Pathman Senathirajah— dengan sebuah kendaraan yang layak. Begitu besarnya perubahan yang terjadi dalam hidup VC Tobing sebagai hasil dari bergabungnya dia dengan The V yang menurut pandangannya, tidak hanya sekedar cukup tetapi juga memuaskan.
Sebelum menemukan The V pada tahun 2001, VC Tobing benar-benar tidak memiliki sepeser uang pun, hampir terlalu miskin bahkan untuk sekedar bermimpi. Dia menjual kopi di pasar desa dan menghasilkan begitu sedikit uang sehingga keluarganya sering berhutang. Beberapa kali mereka harus menggadaikan rumah untuk mendapatkan uang tunai dan kemudian berjuang untuk menebusnya kembali, hanya untuk kemudian menggadaikannya lagi.
Dan ketika kesempatan untuk memperbaiki hidupnya datang (dalam bentuk Presentasi Bisnis Qnet), sebesar keinginannya untuk bergabung dengan bisnis ini, Tobing muda bahkan tidak mampu untuk membayar biaya pendaftaran yang kecil tersebut. Namun demikian, dia tahu bahwa ini adalah kesempatan sekali seumur hidup dan akhirnya dia mempertaruhkan semua yang dia punya mengambil pinjaman berbunga tinggi, dan mencobanya.
Selama beberapa bulan setelah itu, VC Tobing menghadapi penolakan demi penolakan, bahkan dari keluarga dan teman-teman dekatnya. Tidak seorang pun percaya pada bisnis yang dapat membawa kesuksesan tersebut. Sampai dia menghadiri ReVCon di Indonesia pada tahun 2002—dan berfoto bersama orang-orang terkenal seperti V Managing Partner Dato Vijay Eswaran dan Managing Director Qi Group Joseph Bismark—dia mulai meyakinkan orang-orang bahwa The V benar-benar menghasilkan orang-orang yang benar-benar sukses besar. Dan sisanya, tentu saja, merupakan sebuah sejarah.
No comments:
Post a Comment